Setelah berpuasa sebulan penuh, momen Idul Fitri atau Lebaran seringkali dirayakan masyarakat Indonesia dengan berbagai hidangan lezat. Sayangnya, beberapa hidangan khas itu ternyata bisa membuat kolesterol melonjak jika kita khilaf dan kurang waspada menjaga asupan..
Saat lebaran tak menikmati sejumlah hidangan di hari lebaran memang bisa memicu lonjakan kolesterol, mulai dari daging berlemak, jeroan, hingga makanan tinggi lemak jenuh seperti kue kering, cake, hidangan bersantan dan digoreng.
Hal-hal semacam ini dapat menyebabkan timbulnya dyslipidemia sehingga mendukung terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke. Pencegahan lonjakan kolesterol ini dapat dibantu dengan mengonsumsi plant stanol ester secara rutin.
Merupakan pangan fungsional dari bahan makanan sumber terutama nabati seperti minyak nabati, gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan.
National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP ATP III) merekomendasikan plant stanol ester sebanyak 2 gram per hari yang bertujuan untuk mencapai target terapi dislipidemia, yaitu menurunkan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) dengan beberapa penelitian menyebutkan plant stanol ester dapat menurunkan kadar LDL hingga 11%.
Efek penurunan kolesterol oleh plant stanol ester umumnya dijelaskan sebagai penurunan absorpsi kolesterol dari usus kecil. Molekul plant stanol ester akan berkompetisi dan menggantikan posisi kolesterol di dalam usus sehingga lebih sedikit kolesterol yang diserap.
Meskipun plant stanol secara alami dapat ditemukan di sebagian besar sumber makanan nabati, jumlah dalam makanan normal sangat kecil dan bisa jadi tidak memiliki efek untuk memenuhi kebutuhan 2 gram per hari plant stanol, apabila hanya bergantung dari sumber pangan alami.