Saat bulan Ramadan tiba, umat muslim dianjurkan bangun lebih awal untuk melakukan sahur. Makan sahur ini biasanya dilakukan dini hari, untuk mengisi lambung dan mencegah pengeluaran asam lambung berlebih selama berpuasa.
Namun sayangnya sebagian besar masyarakat yang tidak kuat menahan kantuk, biasanya mereka akan memilih langsung tidur setelah makan sahur.
Kebiasaan tidur setelah sahur justru membahayakan kesehatan tubuh. Pasalnya sistem pencernaan memerlukan setidaknya 3 jam dalam mengolah makanan sampai menjadi sari makanan, Bila lasung tidur seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja sementara kecuali jantung, otak, dan paru-paru Sehingga, makanan tidak bisa dicerna bila langsung tidur.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat terkait dampak yang ditimbulkan akibat kebiasaan tidur setelah sahur adalah terjadi refluks asam Gastro-Esophageal Reflux Disease (GERD).

Saat tertidur akan terjadi pelonggaran klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke bagian kerongkongan, Panas di dada tenggorokan panas, mual, bersendawa, dan mulut pahit adalah gejala yang menunjukkan refluks, sehingga untuk mencegah hal tersebut kita bisa menunggu setidaknya 3 jam sehingga makanan tersebut dapat diolah secara sempurna.
Selanjutnya juga bisa menjadi penumpukan lemak, jika setelah makan sahur kita memutuskan untuk tidur maka kalori akan tersimpan menjadi lemak,Apalagi yang dikonsumsi pada saat sahur adalah karbohidrat dan lemak.
Ketiga adalah sakit tenggorokan, sensasi panas tidak hanya terjadi pada dada, akan tetapi juga terjadi pada tenggorokan dikarenakan hal ini merupakan lanjutan dari efek GERD.