Indonesia memilki beragam warisan budaya yang harus selalu dilestarikan turun menurun kepada setiap generasi,Termasuk kain lurik yang setiap asal daerahnya memiliki motif yang beragam ketika dikenakan sebagai busana yang digunakan dalam acara formal,Seperti acara pernikahan,acara pemerintahan,acara penyambutan tamu-tamu penting dan lain sebagainya.
Seiring perkembangan Industri Fashion saat ini kain lurik pun juga mulai diperkenalakan dalam koleksi busana anak-anak, Seperti koleksi milik Prita Amira yang menampilkan sembilan koleksi busana anak dengan tema TISYA FISHAKA dalam ajang fashion ETNURA Fashion Festival Jawa Timur yang tampil mengemaskan diatas panggung.
Gita selaku Desainer Prita Amira menjelaskan bahwa tampilan koleksi busana anak-anak kali ini kami menggunakan kain lurik bali yang dikombinasikan dengan kain batik bali dengan total sembilan pilihan busana yang kami tampilkan pada acara Etnura Fashion Festival, Koleksi anak-anak kali ini menggakat kekayaan kain provinsi Bali dengan motif keindahan kepulauan tersebut.
Koleksi ini kami beri tema TISYA FISHAKA dengan makna Vishaka yang berarti bintang yang selalu bersinar sepanjang hidupnya, Sementara Tisya memiliki makna menguntungkan dengan harapan semoga selalu bersinar dan beruntung dalam segala hal.
Tampilan sembilan desain koleksi anak-anak ini membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan pengerjaan yang dimulai dari proses pembuatan pola hingga hasil jadi, Dengan potongan busana menggunakan siluet A agar ketika digunakan anak-anak busana tersebut tetap nyaman.
Selain itu kami juga menggunakan pola lingkar dan ada juga yg menggunakan pola setengah lingkar agar memberikan kesan yang berisi dalam busana tersebut yang juga kami tambahkan dengan penggunaan kombinasi kain organza pada koleksi kami untuk memberi kesan cantik dan lucu.