Pertunjukan kesenian Imlek yang selalu dinantikan dalam memeriahkan hari raya imlek yaitu barongsai dan selan itu klenteng ini juga memeliki wayang Potehi masih eksis di Surabaya yang ada di Kelenteng Hong Tiek Hian di Surabaya Utara kerap menggelar pertunjukan wayang tersebut.
Klenteng ini berada di Jalan Dukuh 23, Kelurahan Nyamplungan akan digelar setiap hari digelar pertunjukan Wayang Potehi selama 2-3 jam.
Tentu saja kesenian Wayang Potehi rutin digelar di Kelenteng Hong Tiek Hian sejak 1960 yang hingga saat ini, Wayang Potehi dimainkan secara turun temurun di tempat ibadah Tridharma tertua di Surabaya ini.
Pertunjukan ini sudah sejak lama, sekitar tahun 1960 itu Wayang Potehi sudah ada. Itu dari senior-senior saya jadi gak hanya jelang Imlek saja dengan durasi pementasan Wayang Potehi hanya berkisar selama 1,5 sampai 2 jam saja.

Pertunjukkan wayang potehi dibawakan oleh tiga orang dalang secara bergantian. Sebagian kisah yang ditampilkan selalu menyisipkan nasihat dan petuah tentang kehidupan.
Masyarakat yang datang ke klenteng ini dapat menyaksikkan langsung pertunjukkan wayang yang diselenggarakan sekali dalam sehari selama masa pandemi. Pertunjukkan wayang digelar pada pukul satu hingga pukul dua siang.
Sedikit soal sejarah wayang potehi, wayang ini dibawa imigran asal Tiongkok ke nusantara sekitar abad ke-16 dan menyebar ke beberapa kota di Pulau Jawa.
Wayang potehi bukan hanya sarana hiburan tapi juga memiliki fungsi ritual. Pertunjukan wayang potehi menjadi sarana untuk menyampaikan terima kasih, pujian, dan doa kepada para dewa dan leluhur.