Stunting merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak akibat kurangnya azupan gizi dalam jangan waktu panjang sehingga mengakibatkan anak memiliki perawakan pendek dengan risiko kerusakan sel otak yang tinggi.
Hingga kini berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Tahun 2019 sebanyak 6,3 juta balita dari populasi 23 juta atau 27,7 persen balita di Indonesia mengalami gizi kurang dan gizi buruk hingga terindikasi stunting.
Menanggapi hal tersebut, Rotary Club Of Surabaya mengadakan kegiatan dengan tema Generasi Indonesia Sehat Bebas Stunting yang diadakan di Ciputra World Surabaya dengantekad untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahayanya kekurangan gizi pada anak.
Dalam kegiatan yang diadakan Rotary Club Of Surabaya kali ini berokus pada pencegahan stunting sejak dini untuk generasi Indonesia lebih baik, Salah satunya Talkshow dengan tema pencegahan stunting pada wanita usia subur dan ibu hamil di Oval East Atrium – Ground Floor
dr.Mita selaku narsumber kali ini menjelaskan bahwa pencegahan stunting itu dapat dicegah sedini yang mungkin dapat dilakukan sejak didalam rahim dengan mulai mengatur berbagai makanan dengan gizi yang baik.
Pencegahan stunting dapat dilakukan pada proses tumbuh kembang anak yang berjalan dengan optimal diperlukannya asupan nutrisi yang cukup di 1000 hari pertama kehidupannya yaitu sejak masih menjadi janin hingga usia sekitar 2 tahun.
Selain melakukan pencegahan pada ibu hamil, Pencegahan pun dapat diterapkan sejak remaja puteri yang bila menderita anemia yang dikarenakan dua hal yakni rendahnya asupan zat gizi dan meningkatnya pengeluaran zat gizi.
Namun di Indonesia sendiri sebagian besar disebabkan oleh kurangnya zat besi karena sata-rata makanan penduduk Indonesia mengandung zat gizi besi lebih rendah dari yang dibutuhkan untuk membentuk Hb, Maka asupan gizi seimbang sangat penting untuk melengkapi kebutuhan zat gizi besi pada tubuh tidak hanya mengandalkan satu jenis makanan saja, melainkan kombinasi dari berbagai jenis makananan.