Seorang anak merupakan buah hati yang tak ternilai bagi orang tua untuk selalu melindunginya, Maka jika anak terkena penyakit Bibir Sumbing pasti akan membuat anak menjadi kehilangan percaya dirinya.
Kini menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kedokteran dan Kesehatan Polisi Republik Indonesia (Dokkes Polri) Ke-75 dan HUT Rumah Sakit Bhayangkara Pusat Raden Said Sukanto Ke-55, Smile Train Indonesia bekerja sama dengan Pusdokkes Polri dan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) mengadakan operasi sumbing gratis untuk lebih dari 1.000 anak-anak Indonesia
Bakti sosial serentak dengan menerapkan protokol kesehatan Covid=19 di lebih dari 38 RS Bhayangkara di berbagai daerah di Indonesia ini memecahkan rekor dari Museum Rekor Indonesia untuk kategori operasi sumbing.

Brigjen. Pol. Dr. dr. Rusdianto, M.M., M.Si., DFM selaku Kepala Pusat Kedokteran Dan Kesehatan Polri (Kapusdokkes) menjelaskan bahwa
Pusdokkes Polri mengadakan bakti sosial operasi gratis bibir sumbuing serentak di seluruh Indonesia dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa adaptasi baru.
Data menunjukkan bahwa setiap hari, ada 540 bayi di dunia yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing dan atau celah langit-langit, yaitu kondisi terdapatnya celah di antara rongga mulut dan rongga hidung akibat ketidaksempurnaan proses penyatuan bibir dan langit-langit pada masa perkembangan janin.
Anak-anak dengan kondisi tersebut berpotensi mengalami komplikasi kesehatan, dan bahkan dapat membawa dampak negatif terhadap kehidupan sosial anak akibat stigma yang ada di masyarakat.