Industri perfilman Indonesia saat ini telah kembali berhasil mendapatkan hati para penikmat film tanah air dengan berbagai kisah serta produksi film yang semakin meningkat dengan hadir inovasi teknologi yang tak kalah dengan perfilman internasional.
Berbagai produksi sebuah film selalu memiliki kisah yang beragam untuk dapat dinikmati oleh masyarakat, Namun sayangnya banyak para movie maker lokal tak dapat memperlihatkan hasilnya karya dikarenakan tidak memiliki wadah untuk menayangkan hasil produksi film tersebut.
Memahamai hal tersebut, Muvee hadir sebagai digital platform yang memberikan ruang agar semua orang dapat mengapresiasi karya para sineas muda di Indonesia dengan mewadahi karya-karya sineas di seluruh Indonesia agar bisa dinikmati lebih banyak orang di tengah minimnya plafrom dan terbatasnya layar pemutaran film.
Seperti yang dilakukan dalam talkshow bersama komunitas film Surabaya dalam membahas berbagai kegiatan produksi, Muvee kembali menyakinkan kepada para movie maker dengan terus mendukung mereka untuk berani bergerak.
Irfan Faiz selaku Founder Muvee menjelaskan bahwa saat ini telah banyak film bagus, berkualitas karya sineas Indonesia yang tidak terdistribusi dengan baik, Maka dengan adanya kami memberikan wadah dengan nama muvee diharapkan film lokal dapat diakses oleh masyarakat luas di segala penjuru dunia.
Muvee menggunakan model bisnis sharing economy atau peer to peer yang memungkinkan para sineas nanti mendapatkan revenue dari film mereka yang di submit di aplikasi muvee yang disertai sistem anti screnshoot dan screnrecorder pada aplikasi muvee untuk mengantisipasi aksi aksi pembajakan pada film film yang ada di muvee.