Pulse oximeter merupakan salah satu alat medis penting di tengah pandemi yang belum usai hingga kini, dalam mempelajari lebih lanjut mengenai cara membaca hasil pengukuran pulse oximeter.
Pulse oximeter sendiri merupakan alat untuk mendeteksi tingkat saturasi oksigen atau jumlah kadar oksigen di dalam darah, Alat ini memiliki fungsi untuk memeriksa seberapa baik jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri untuk mengukur kadar oksigen dalam darah dengan menggunakan oximeter secara mandiri, Rekomendasi itu tercatat dalam pedoman tata laksana Covid-19 yang baru diperbarui oleh WHO.
Pulse oximeter umumnya digunakan untuk mencegah terjadinya happy hypoxiayang bisa mengancam nyawa yang terjadi saat kadar oksigen pasien rendah tanpa gejala yang muncul.
Selain itu oximeter juga digunakan untuk menangani berbagai kondisi medis lainnya dengan neberapa kondisi yang memerlukan pengukuran kadar oksigen dalam darah.
Pulse oximeter ini memiliki berbentuk klip yang dipasang di beberapa pilihan bagian tubuh seperti ujung jari tangan, jari kaki, dan daun telinga yang akan memberikan hasil oksigen yang akurat dengan pembacaaan.
Misalnya pembacaan 92 persen, maka kemungkinan tingkat saturasi oksigen Anda yang sebenarnya berkisar antara 90-94 persen, Tingkat saturasi oksigen sebesar 95-100 persen dianggap normal, sehat, dan tak perlu dikhawatirkan, Namun bila hasil pengukuran di bawah angka tersebut maka hasilnya menunjukkan adanya potensi hipoksemia atau kekurangan oksigen.