Museum Musik Indonesia (MMI) kembali menorehkan keberhasilannya dalam melaksanakan pekerjaan untuk pengumpulan data dokumentasi Sejarah Musik Populer di Indonesia Tahun 1967-1978.
Menghimpun tulisan-tulisan dalam 200 edisi majalah musik yang pernah terbit dalam kurun waktu 12 tahun tersebut yang selanjutnya akanb disajikan dalam layanan website MMI.
Dalam pembukaan acara bersama awak media tak lupa menyanyikan lagu indonesia raya dalam teks asli sesuai dokumen museum musik indonesia.
Hengky Herwanto, MM selaku Ketua Museum Musik Indonesia menjelaskan bahwa FBK merupakan usaha dari Pemerintah untuk membantu pembiayaan atas kegiatan para pelaku budaya dalam rangka Pemajuan Kebudayaan Indonesia.
Pada tahun 2020 ditengah keterbatasan situasi, proposal yang diterima sejumlah lebih dari 2000 buah dan yang berhasil lolos seleksi 129 proposal, lalu proses dokumentasi yang dilakukan MMI yaitu menghimpun 200 edisi dari 8 majalah musik.
Mulai Diskorina (Yogya), Favorita (Surabaya), Paradiso (Surabaya) serta Junior, Star, Top, Varia Nada dan Vista, kelimanya terbit di Jakarta, Selanjutnya memindai (scan) halaman per halaman yang kemudian digabungankan dalam satu edisi digabung dan dilengkapi dengan daftar isi.
Tahap selanjutnya kemudian MMI mengunggahnya ke dalam website MMI (www.museummusikindonesia.id) yang dapat diakses bagi masyarakat yang membutuhkan dokumentasi mengenai sejarah musik Indonesia.