Keindahan budaya pada setiap negara tentu memiki karakter yang beragam dengan pesonanya, Memasuki peringatan ke- 70 tahun hubungan antara Perancis dan Indonesia.
Institut Francis Indonesia (IFI) mengadakan pameran kesenian bertajuk flux de mémoire yang memiliki arti arus memori, Dalam pameran yang diadakan secara virtual ini akan digelar mulai tanggal 27 November hingga 7 Desember 2020.
Aude- Emmelinne Loriot selaku Direktur IFI Bandung menjelaskan bahwa pameran digital internasional ini sebelumnya sudah terselenggara empat kali di Prancis dan jaringan IFI di mancanegara.
Pada tahun ini kami mengusung tema flux de mémoire atau arus memori yang fokuskan pada memori dan warisan budaya yang bernilai sejarah dalam hubungan antara orang di bidang seni yang sangat penting.
Dengan mengeksplorasi bentuk-bentuk karya seni seperti virtual, video games, narasi-narasi baru, teater, performans art, terhadap perubahan apa yang terjadi di masyarakat kita dari para amatir dan ahli di seluruh dunia dengan menggandeng lima seniman dari lima kota yang berbeda.
Mereka adalah Evi Ovtiana (Medan), Mira Rizki (Bandung), Arum Dayu (Yogyakarta), Illumi (Surabaya), Adhika Annisa bersama Medy Mahasena (Bali) dan Raslene (Jakarta) yang berkolaborasi dengan seniman asal Gaëtan Trovato, Prancis
Para seniman yang berkumpul dalam pameran digital ini memulainya dari sebuah kegelisahan kisah fiksi yabg mampu menggeser pandangan kita tentang identitas, bagaimana seni mendekati memori kolektif sebuah komunitas, dan bagaimana bila muncul penolakan generasi saat ini terhadap warisan masa lalu.