Garuda pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang setiap pada tanggal 1 oktober diperingati sebagai hari kesakitan pancasila.
Lagu Garuda Pancasila juga merupakan bagian dari sebuah ideologi kita yang sebelum dikenal dengan Mars Garuda Pancasila yang ditulis oleh Sudharnoto yang hingga kini dipakai dan ditetapkan sebagai lagu nasional.
Lirik lagu Garuda Pancasila ini berisi tentang semangat perjuangan dan kesetiaan rakyat Indonesia kepada Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara, Sudharnoto merupakan seniman Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra).
Melalui kutipan yang ditulis Hersri Setyawan dalam buku Kamus Gestok (2003:273) dijelaskan mengenai biodatanya yang lahir di Kendal, Jawa Tengah pada tanggal 24 Oktober 1925, Meskipun pernah sekolah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia hanya sampai tingkat dua–tetapi Sudharnoto lahir dari keluarga yang mencintai musik.

Ayahnya merupakan dokter pribadi Mangku Negara VII di Surakarta yang sangat gemar bermain gitar, seruling dan biola. Sementara sang ibu pandai bermain akordeon hal ini lah yang membuat anaknya memiliki kegemaran Sudharnoto terhadap musik lahir.
Meskipun kedua orang tuanya bisa memainkan alat musik, Sudharnoto belajar musik dari sejumlah seniman seperti Jos Cleber, Daljono, Soetedjo hingga R.A.J. Soedjasmin yang demikian sebagaimana dicatat dalam buku Lagu Wajib Nasional tulisan Wildan Bayudi (2019:181).
Dalam perjalanan kariernya sebagai musikus, Sudharnoto pernah mengisi siaran RRI Solo bersama orkes pimpinan Maladi bernama Orkes Hawaiian Indonesia Muda.
Dirinya juga pernah bekerja serabutan mulai dari menjadi penyalur es, sopir taksi hingga sopir di Bank Indonesia. Namun, pada tahun 1969 dirinya kembali terjun ke dunia musik dengan menjadi pianis di sebuah restoran dan di hotel di Jakarta.
Selain menggubah Mars Pancasila yang kini dikenal sebagai lagu Garuda Pancasila, Sudharnoto juga telah banyak menciptakan lagu di antaranya Asia-Afrika Bersatu, Dunia Milik Kita dan Bunga Sakura.