Pandemi Covid-19 yang hingga kini belum usai telah membuat lini sektor usaha mengalami penurunan, Tak terkecuali perusahan transportasi yang juga ikut terdampak.
Memasuki adaptasi kebiasaan baru salah satu usaha yang bergerak pada bidang transportasi mulai kembali bangkit dengan menghadirkan inovasi terbaru mereka, Seperti yang dilakukan Dewisata yang menawarkan wisata Bus kuliner (Buskul)
Buskul merupakan sebuah inovasi yang dilakukan Dewisata sebagai alternatif wisata yang dapat menikmat kuliner diatas bus ala bos dengan berkeliling kota Surabaya.
Ika Dewi selaku Owner Dewisata menjelaskan bahwa wisata Buskul ini merupakan sebuah inovasi yang kami lakukan untuk kembali membangkitkan sektor pariwisata yang selama pandemi tidak ada kegiatan sama sekali, Memasuki adaptasi kebiasaan baru ini lha kami mencoba menghadirkan wisata alternatif yang dapat menikmat kuliner diatas bus.
Wisata Buskul ini terbagi menjadi 4 sesi rute yaitu sesi pertama yang berkeliling Taman Bungkul, Tunjungan Plaza dan Jalan Pahlawan pada pukul 09.00-11.00 WIB. Sesi rute kedua dimulai pukul 12.00 WIB hingga 14.00 WIB yang akan melalui Grahadi – Monkasel- Bambu Runcing
Kemudian untuk sesi ke rute ketiga dimulai pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB yang akan menuju Surabaya North Quay pada sesi ini para peserta diajak untuk menikmati senja sambil berfoto bersama dengan durasi waktu 45 menit.
Kemudian pada rute ke empat yang dimulai pukul 19.00 WIB hingga 20.00 WIB yang akan melalui Merr hingga Suramadu. Wisata Buskul ini diadakan pada setiap hari weekend yang dapat menjadi solusi warga Surabaya untuk sejenak berwisata.
Untuk dapat menikmat wisata Buskul ini dikenakan tarif 75 ribu/perorang yang akan mendapatkan snack,kopi,air mineral dan tentu saja kuliner mewah yang disupport oleh BW Papilio Surabaya dan Swissbellin Surabaya.
Ika pun juga menambahkan bahwa tentunya wisata Buskul ini tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan dengan mengurangi kapasitas bus yang hanya 28 penumpang dari kapasitas normal yaitu 48 orang untuk menerapkan physical distancing
Kemudian juga sebelum memulai perjalanan kami juga melakukan pengecekan suhu tubuh, pengguna hand sanitizer dan kami juga membagikan masker secara gratis.