Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environmental Day selalu diperingati pada tanggal 5 Juni dengan kegiatan setiap tahunnya sejak pertama kali Majelis Umum PBB menetapkannya pada tahun 1974.
Melalui kutipan India Today, bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia berawal dari konferensi besar pertama tentang isu-isu lingkungan yang diadakan pada 5-16 Juni 1972 di Stockholm, Swedia yang akhirnya resolusi penetapan bahwa pada 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Sejak 1974 Hari Lingkungan Hidup Sedunia dirayakan setiap tahun dengan melibatkan pemerintah, pebisnis, selebriti, dan masyarakat yang memfokuskan upaya pada masalah lingkungan yang mendesak.
Memperingatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia berbagai kegiatanpun dilakukan dengan menanam bibit tumbuhan atau cara lain dengan pesan melestarikan lingkungan, Akan tetapi dikarenakan pandemi virus corona maka peringatan tahun ini dilakukan melalui kampanye online pertama.
Melansir kutipan United Nations bahwa tema Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun ini adalah biodiversity atau keanekaragaman hayati yang konsennya pada masalah yang mendesak dan eksistensial hingga baru-baru ini terjadi kebakaran hutan di Brazil, Amerika Serikat, dan Australia.
Melalui peristiwa terjadi belakangan ini mulai dari kebakaran hutan di Brazil hingga pandemi penyakit global menunjukkan saling ketergantungan manusia dengan jaring kehidupan
Namun apakah masyarakat telah menyadari pentingnya keanekaragaman hayati yang merupakan pondasi yang mendukung semua kehidupan di darat dan di bawah air yang memengaruhi setiap aspek kesehatan manusia, Misalnya soal udara, air bersih, makanan bergizi, pemahaman ilmiah, sumber obat, ketahanan terhadap penyakit alami, dan mitigasi perubahan iklim.
Mengubah atau menghapus satu elemen ini dapat memengaruhi seluruh sistem kehidupan dan menghasilkan konsekuensi negatif oleh karena itu tindakan manusia seperti penggundulan hutan, perambahan habitat satwa liar, pertanian intensif, dan percepatan perubahan iklim telah mendorong alam melampaui batasnya.
Munculnya virus corona dinilai telah menegaskan fakta bahwa ketika manusia menghancurkan keanekaragaman hayati, maka juga menghancurkan sistem yang mendukung kehidupan manusia dengan prensentasi sekitar 75 persen dari semua penyakit menular yang muncul pada manusia adalah zoonosis yang memiliki artinya penyakit tersebut ditularkan kepada manusia dari hewan.