Sosok Arthur Fleck atau Joker sebagai seseorang yang mudah tertawa dalam kondisi apapun termasuk keadaan sedih.
Kondisi tersebut mucul bukan tanpa sebab, Sosok Joker menderita pseudobulbar affect (PBA) yang merupakan gangguan emosi yang ditandai oleh tawa atau tangisan yang datang mendadak dan tidak bisa terkendalikan.
PBA umumnya terjadi kepada orang orang dengan kondisi neurologis tertentu atau mereka yang mengalami cidera. Sehingga kondisi itu berpengaruh pada cara otak yang akan mengendalikan emosi.
Seseorang pengidap PBA akan mengekspresikan dengan tawa atau tangis dengan cara yang berlebih meski individu tengah berada salam kondisi emosi normal sehingga kondisi ini dapat mengganggu kegiatan kesehariannya.
Gejalan awal lebih umum akan ditemukan pada orang orang yang mengidap PBA adalah menangis. Karena itulah PBA kerap kali tidak bisa terdiagnosis dengan baik sebagai gangguan emosi, banyak pula orang yang menyalahartikannya sebagai depresi.
Faktanya PBA dan Depresi adalah dua hal yang sangat berbeda, pada umumnya PBA akan berjalan dalam durasi yang lebih singkat daripada depresi. Orang orang pengidap PBA pun tidak mengalamai gangguan tidur dan makan selayaknya orang depresi.
Ada beberapa faktoe resiko pemicu gangguan emosi PBA ini seperti ada pukulan pada bagian kepala, amytrophic lateral sclerosis, multiple sclerosis, cidera otak traumatis, penyakit Alzheimer dan parkinson.
PBA dapat diatasi dengan konsumsi obat-obatan secara teratur. Dokter umumnya akan meresepkan antidepresan untuk mengendalikan gejala PBA.
Fakta lainnya sekitar 1 juta orang di AS hidup dengan PBA. Sekitar 50 persen dari penderita stroke di dunia mengalami gangguan emosi yang diidap tokoh Joker ini