Letak geografis wilayah Indonesia yang berada diantara dua benua Asia dan Australia dengan kompleksitas permasalahan lalu lintas antar negara yang terkait erat dengan aspek kedaulatan negara Republik Indonesia dalam hubungan dengan negara lain serta Kondisi kehidupan dunia saat ini memberikan peluang yang sangat potensial terhadap penyelundupan manusia dan tindak pidana transnasional lainnya seperti perdagangan orang, tindak pidana narkotika dan Cyber Crimes yang banyak dilakukan oleh sindikat kejahatan internasional yang terorganisasi.
Upaya-upaya tindak pidana transnasional atau ilegal dilakukan pada umumnya berawal dari tindakan pemalsuan dokumen perjalanan dalam berbagai modus.
Maka untuk menanggulangi hal tersebut dibutuhkan sebuah dokumen perjalanan yang memiliki fitur-fitur pengaman yang dapat mencegah pemalsuan dokumen sehingga memiliki ketahanan dari segala upaya pemalsuan atau sabotase dan tindakan ilegal lainnya, tetapi harus dapat dengan mudah diakses atau diverifikasidan menerapkan sistem yang sama berdasarkan standar ICAO (Internasional Civil Aviation Organization) termasuk Dokumen perjalanan yang diterbitkan oleh negara Indonesia merupakan negara anggota ICAO.
Pada 30 Juli 2019, kantor Investigasi Kriminal Luar Negeri Keamanan Amerika Serikat (OCI) Konsulat Jendral Amerika Serikat Suarabaya bersama dengan Homeland Security Investigation (HSI) Keduataan Besar Amerika Serikat Jakarta melakukan pelatihan kepada seratus petugas imigrasi dan penyidik Polri di Surabaya.
Bertepatan dengan Hari Dunia Menantang Perdagangan Manusia program pelatihan ini berfokus pada perdagangan manusia dan eksploitasi anak, analisis dokumen, dokumen palsu, dan fitur keamanan paspor dan visa.
Program pelatihan tersebut bagian dari program OCI dan HSI Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta untuk seluruh kawasan Indonesia Timur. Sebelumnya pelatihan ini telah dilaksanakan di Kupang, Timor Leste, Makassar, Manado dan Denpasar.
Rencananya pelatihan tersebut akan berlanjut di Labuan Bajo dan Mataram agar total personel penegak hukum yang terlatih menjadi lebih dari 500 orang pada akhir 2019.
Mark McGovern Konsul Jendral Amerika Serikat Surabaya pada saat pembukaan acara tersebut menyampaikan “Sementara ini kami mewakili berbagai organisasi dengan misi berbeda di Surabaya dan Jawa Timur, warga negra kami menghadapi tantangan keselamatan dan keamanan yang sama dan didalam kerjasama seperti ini memastikan kami siap untuk melayani orang-orang kami dengan baik dalam keadaan darurat”
Pelatihan tersebut dibuka oleh Tatty Sufiani sebagai Kepala Bidang Perizinan dan Informasi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jawa Timur.
Dalam pidato pembukaan pelatihan tersebut Tatty menyampaikan “Melalui Pelatihan Pendeteksian Dokumen Perjalanan Palsu dan Penyelundupan Manusia yang diselenggarakan oleh U.S. Consulate General Surabaya diharapkan akan menambah pengetahuan dan kemampuan petugas dalam rangka pencegahan adanya tumpangan-tumpangan kepentingan yang bersifat negatif secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada kompleksitas permasalahan Politik, Hukum, Kesejahteraan masyarakat dan Keamanan negara yang dimungkinkan dapat merugikan kepentingan dan kehidupan bangsa dan negara Republik Indonesia”
Turut hadir juga Wakapolda Jawa Timur Brigjen. Pol. Toni Harmanto dalam pembukaan program pelatihan Memerangi Perdagangan Manusia dan Dokumen Penipuan.