Go Food adalah layanan pesan antar makanan di Indonseia dan berkembang di Asia Tenggara dengan menggandeng hampir 400.000 merchant di seluruh wilayah operasionalnya.
Go Food berkomitmen untuk terus memperluas dampak sosial salah satunya dengan mendukung upaya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Sumber dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan jumlah timbunan sampah secara nasional sebesar 175.000 ton perhari dan dari tumpukan sampah tersebut sebesar 15% diantaranya adalah sampah plastik sekali pakai yang berasal dari kemasanan makanan, minuman, kantong belanja, serta pembungkus lainnya.
Untuk itu Go Food memiliki dua inisiatif utama meliputi pilihan tidak untuk memesan alat makan sekali pakai di dalam aplikasi dan delivery bag untuk pengemudi Gojek.
Menurut Catherine Hindra Sutjahyo sebagai Chief Food Officer Go Food terus berupaya mendorong terwujudnya dampak-dampak sosial dan lingkungan dan membuat teknologi yang memudahkan hidup konsumen dan merchant yang bergabung, termasuk dalam penerapan gaya hidup yang ramah lingkungan.

Dua inisiatif tersebut merupakan solusi yang direncakanan akan lebih berkesinambungan karena nyata langsung bisa dilakukan oleh merchant, driver, dan pelanggan sebagai pengambil kepurusan dalam setiap transaksi Go Food.
Go Food juga menggandeng lembaga dan organisasi kredibel diantaranya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta World Wide Fund for Nature (WWF) organisasi konservasi lingkungan terbesar di Indonesia.