Lukisan merupakan sebuah karya seni yang memiliki nilai tinggi pada setiap karya yang diciptakan oleh para seniman, termasuk dengan lukisan abstrak yang merupakan jenis kesenian kontemporer yang bukan menggambarkan obyek asli dari karakter lukisan tersebut, Objek yang dipilih biasanya menggunakan warna dan bentuk non-representasional.
Kali ini House Of Sampoerna Surabaya kembali mengadakan sebuah pameran lukisan dengan tema #abstrAction dengan bekerjasama bersama para seniman asal bali yaitu komunitas C5 Bali
(Critical, Communication, Collaboration, Cooperation & Creativity) di galeri paviliun House of Sampoerna yang akan pada tanggal 21 Juni – 13 Juli 2019.
Pada pameran kali ini seniman yang tergabung dalam komunitas C5 bali menyuguhkan deretan karya lukis abstrak yang menggunakan cat akrilik dengan total 22 lukisan, para seniman tersebut adalah Gusti Buda, Ketut Agus Mardika, Ketut Sugantika, Adi Wirawan, Made Galung Wiratmaja, Made Supena, I Wayan Arnata dan nyoman Dwirupa.
Tema pameran #abstrAction yang dibawa dalam pameran kali ini menjadi bukti aksi serta usaha yang dilakukan oleh para seniman dalam menyorot persoalan sehari-hari masyarakat Bali yang hidup dalam tradisi yang kental ditengah-tengah pesatnya modernifikasi yang seringkali harus menghadapi pertentangan. Kali ini para para seniman memiliki keinginan untuk bisa berkembang dan berjalan beriringan menjadi fokus para seniman dalam melakukan abstraksi pada realita dan peristiwa yang terjadi.

Seperti salah satu lukisan berjudul Intuition milik I Wayan Arnata yang mengunakan benang sebagai bahan utama dalam lukisan abstraknya, dengan membawa 3 karya lukisan miliknya yang mengunakan teknik ngodi.
I Wayan Arnata selaku anggota seniman komunitas C5 bali menjelaskan bahwa karya lukisan berjudul Intuition ini merupakan ungkapan keseharian saya dalam menjalani kehidupan, Sejak kecil ia terinsipirasi dari kakeknya yang sangat kental dengan pembuataan adat di Bali yang menggunakan benang untuk membuat mata dari salah satu barong.
Kemudian untuk teknik yang digunakan dalam pameran lukisan ini menggunakan teknik ngodi yang merupakan teknik benang kreasi Bali dengan mengunakan benang sebagai bahan utama, Diatas kanvas berukuran 118 x 118 sentimeter ini benang tersebut tersebar dengan berbagai warna yang indah, membuat para penggunjung sangat menikmati karyanya.
Rani Anggraini selaku Manager House of Sampoerna mengharapakan dengan adanya pameran ini dapat memperdalam pengetahuan tentang berbagai jenis karya seni yang ada. Serta dapat menjadi penyemangat para seniman muda Surabaya agar lebih percaya diri untuk
terus mengeksplorasi berbagai jenis gaya serta teknik hingga mampu menghasilkan karya yang menunjukkan jati diri mereka.