Melihat perubahan pada gaya hidup masyarakat Indonesia yang kian semakin mengemari cita rasa kopi yang beragam tak heran bila industri coffee shop saat ini semakin berkembang.
Kali ini Kultur Haus Surabaya mengadakan acara coffeespeaks dalam memperkenalkan metode pembuatan kopi secara manual serta memperkenalkan cita rasa kopi chapter II yang ada di Kultur Haus Surabaya.
Dalam acara tersebut Kultur Haus menghadirkan tiga cita rasa kopi yaitu Gayo Abbisinia,Gunung Halu dan Kerinci yang dihadirkan sebagai sajian chapter II mereka, Kemudian untuk pembuatan ketiga kopi tersebut memiliki metode yang berbeda-beda.
Haris Baehaqi selaku SVP Kultur Haus Surabaya dan Head Bar menjelaskan dalam penyajian ketiga kopi ini memiliki metode manual berbeda-beda yang akan menghasilkan tiga cita rasa yang berbeda
Seperti kopi Gayo Abbisnia atau yang lebih dikenal dengan Gayo Aceh yang dibuat dengan metode manual brewing V60 yang akan membuat cita rasa kopi menjadi keasaman namun tak mengurangi aromanya.
Lalu untuk metode manual brewing kopi Gunung Halu menggunakan metode Kalita yang akan membuat cita rasa kopi menjadi dari pahit sekali menjadi seimbang, sedangkan untuk manual brewing yang digunakan dalam proses pembuatan kopi Kerinci dengan metode Aeropress yang akan membuat cita rasa kopi semakin tebal serta menggurangi rasa asam dari rasa kopi.
Dengan menyajikan ketiga metode tersebut dalam acara coffeespeaks setidaknya para penggunjung dapat mengetahui keunikan cita rasa kopi yang menggunakan ketiga metode manual brewing tersebut.
Selain itu juga dalam acara ini Kultur Haus Surabaya juga melauncing menu terbaru mereka yang bisa dinikmati mulai dari sarapan pagi hingga malam hari dengab menghadirkan 9 sajian menu khas, diantaranya Tortilla Wrap, Savory Topas, Croissant Creation.
Sembilan sajian menu terbaru di Kultur Haus Surabaya merupakan menu yang dibuat dan dikembangkan oleh chef dari cita rasa lokal hingga manca negara.