Empat belas Seniman mempersembahkan karyanya untuk hari jadi Kota Surabaya, mulai dari tanggal 3 Mei 2019 sampai 15 Juni 2018 masyarakat dapat menyaksikan karya lukisan 14 seniman di Galeri Pavilliun House of Sampoerna.
Karya lukisan yang menggunakan media cat air ini bertemakan Banyumili di ambil dari bahasa Jawa yang mempunyai arti air mengalir, yang di maksudkan air mengalir para seniman dapat dengan leluasa, bebas, dan lepas berekspreai seperti layaknya air.
Menurut para seniman ini Surabaya adalah kota yang menjadi inspirasi untuk menampilkan lansekap serta kearifan budaya kota Pahlawan dalam sudut pandang masing masing.
Sebagian besar para seniman yang menjadi peserta pameran ini biasa berkarya menggunakan media lain seperti cat minyak maupun cat akrilik, namun dengan menggunakan media cat air dalam karya yang di pamerkan saat ini bertujuan untuk mempopulerkan media cat air kepada masyarakat dan mereka sangat tertantang untuk menggunakan media cat air yang bersifat transparan untuk 42 karya yang di pamerkan.
Agus Koecink salah satu seniman yang menjadi peserta pada pameran ini, Agus memamerkan salah satu karyanya yang berjudul Sanggar Agung yang mencwritakan tentang tradisi nyekar dilaut sebagai budaya maayarakat peranakan menjelang Qing Ming yang menjadi ritual tahunan masyarakat Tionghoa untuk bersembayang dan ziara ke makam kerabat.
Budi Bi sebagau ketua pameran Banyumili menyampaikan harapannya untuk menyukseskan dan di beri kelancaran seperti air mengalir dan menebarkan energu positif kepada seniman lain untuk mempopulerkan karya lukisan dengan media cat air, sehingga akan lebih banyak apresian yang kenal lalu menyayangi media cat air.
Sedangkan Manager House of Sampoerna Rani Anggraini mengatakan pameran ini diselenggarakan untuk turut serta meramaikan hari jadi kota Surabaya ke 726 selain itu juga mendekatkan masyarakat untuk lebih mengenal media cat air.