Surabaya Fashion Parade (SFP) merupakan event fashion tahunan kota surabaya yang telah banyak ditunggu oleh para penikmat fashion surabaya yang juga menjadi event fashion terbesar di Indonesia Timur.
Memasuki tahun ke 12 terselenggaranya Surabaya Fashion Parade ini mengusung tema Fusione yang di selenggarakan oleh Tunjungan Plaza bersama Indonesia Fashion Chamber (IFC) yang berlasung pada tanggal 24 – 28 April di Convention Hall Tunjungan Plaza 3.
Pada Rabu 24 April 2019 menjadi hari pembukaan terselenggaranya acara Surabaya Fashion Parade yang juga menjadi agenda tahunan peringatan hari ulang tahun kota Surabaya yang ke 726 pada bulan Mei.
Pada hari pertama di selenggarakan Surabaya Fashion Parade ( FSP) ini menghadirkankan delapan karya fashion desainer antara lain Epson Presents Project Batik Surabaya with IFC Surabaya, Persebaya, Disperindag Kota Surabaya Presents Alphiana Chandrajani, Obib Nahrawi, Sarung Mangga Presents Gita Orlyn, Sarung Mangga Presents Giyomi, Maia Artamin, Andy Sugix X Hefi Rasyid, dan Etu by Restu Anggraini.
Yunita Kosashi selaku Ketua Panitia Surabaya Fashion Parade 2019 ( FSP) menjelaskan bahwa tema Fusione ini memiliki arti perpaduan yang berusaha untuk mempertahan nilai budaya yang ada di indonesia,Maka dengan adanya Surabaya Fashion Parade ini kami berusaha untuk ikut serta dalam melestarikan budaya karena nilai budaya saat ini semakin meredup, kami khawatir pada masa yang akan datang anak-anak tidak lagi memahami akan budayanya.
Maka dari itu pada hari pertama ini sebagai pembuka acara kami menghadirkan unsur budaya Surabaya dengan mengajak banyak sekali pihak yang berkolaborasi bersama kami yang terdiri dari para UMKM Surabaya, Persebaya dan Delapan para designer untuk dapat mempersatukan sebuah budaya.
Setiap desainer yang hadir pada hari pertama ini masing-masing menyuguhkan konsep serta tema busana yang beragam. Seperti Koleksi Fashion yang dihadirkan oleh Sarung Mangga yang berkolaborasi dengan Gita Orlyn dan Niken Larasati. Kedua desainer tersebut menghadirkan karya fashion mereka dengan menggunakan bahan kain tenun milik Sarung Mangga.
Gita Orlin selaku Fashion Designer menjelaskan bahwa koleksi kali ini yang dihadirkan terinsiprasi dari kecantikan daun Calathea yang di applikasikan melalui embroiderry dengan menggunakan bahan utamanya yaitu sarung mangga yang ditambahkan dengan sifon,silk dan lace.
Seluruh Koleksi yang dihadirkan Gita Orlin ini berjumlah 12 look dengan siliuet full klok, A-line, Outer,Cape dan Abaya loose yang menambahkan kesan elegan, Dalam koleksi kali ini ia memilih mengunakan warna yang cendurung ke arah Cortex dan Exuberant yang lebih mengarah ke warna natural seperti nude, bridge, cokelat,dusty pink hingga dusty purple karena dalam design saya kali ini lebih menonjolkan sisi dan kesan wanita muslim yang feminim.
Gita Orlin juga menceritakan bahwa design ini merupakan hal terbaru bagi saya dalam mengunakan sarung sebagai bahan utama yang saya persiapakan selama 10 hari, awalnya saya merasa terkejut karena diberi kepercayaan untuk berkolaberasi bersama sarung mangga, namun alhamdulillah saya diberi kebebasan berkarya untuk dapat menampilkan seluruh koleksi yang sesuai dengan desain fashion saya.