Puisi merupakan karya sastra seseorang dalam menyampaikan pesan melalui diksi dengan pola tertulis yang dirayakan pada tanggal 21 Maret yang telah diresmikan serta ditetapkan dalam pertemuan UNESCO ke-30 di Paris, Perancis yang berlangsung Oktober-November 1999.
UNESCO menetapkan Hari Puisi Sedunia yang jatuh pada 21 Maret untuk mengakui kemampuan unik puisi dalam menangkap perasaan dan semangat kreatif dari pikiran manusia.
Selain menjadi bentuk ekspresi, puisi juga banyak dipakai sebagai senjata mengkritik kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan perdamaian dan nilai-nilai kedamaian.
Peringatan Hari Puisi Sedunia juga dimaksudkan untuk mendorong kembalinya tradisi lisan resital puisi, untuk mempromosikan pengajaran puisi, untuk mengembalikan dialog antara puisi dan seni lainnya seperti teater, tari, musik dan lukisan.
Dalam memperingati hari puisi sedunia, Hotel FairFailed Surabaya menggelar kegiataan yang bertajuk Ghibah Puisi yang berlokasi di Lantai V , Para penggunjung dapat menghayati puisi-puisi yang disampaikan sambil menikmati keindahan senja disore hari.
Sebanyak 35 orang hadir dalam gelaran acara tersebut yang terdiri dari beberapa perwakilan dari para penyair, penggiat puisi, serta beberapa komunitas dan yayasan yang ada di Surabaya yaitu kota jancuk, teras berpuisi, undisputedpoetry serta yayasan peduli kasih anak berkebutuhan khusus Surabaya.

Kegiataan ini bertajuk Ghibah yang memiliki arti tersendiri dalam kegiatan sehari-hari, ketika berbincang dengan teman karib. Sebuah kata yang bermaksud untuk membicarakan sesuatu hal namundalam konteks negativ dan menjadi jargon untuk kegiatan ajang curhat kepada temannya, Namun walapun kegiataan ini bertajuk Ghibah tetapi untuk tema yang dipilih ialah Perempuan .
Kus andi selaku Marcom Manager Hotel Fairfield mejelaskan kata ghibah pada kali ini dimaksudkan sebagai wadah curhat, unek-unek atau pemikiran yang ingin disampaikan melalui bait puisi dengan tema perempuan yang sekaligus memperingati Hari Perempuan Sedunia pada 8 Maret lalu.
Salah satu peserta bernama Ratih Muzzayanah perwakilan dari yayasan peduli kasih anak berkebutuhan Khusus Surabaya membawakan puisi dengan judul seorang wanita tegar yang terinsiprasi dari ibunya yang menurutnya sosok ibunya sangat tegar dalam mejalani kehidupan, ia mengatakan bahwa ibunya tidak pernah mengeluh dan selalu kuat melakukan kegiataan apapun walaupun dia wanita yang kekuatan tidak seperti seorang pria