Mengawali awal bulan Maret, House Of Sampoerna kembali menghadirkan gelaran pameran kesenian yang mengangkat tema besar dalam pameran kali ialah FloaThink in Harmony dengan menggandeng sebelas akademisi dari Universitas Ciputra Surabaya.
Perubahan cara brekreasi akan memperngaruhi sikap dalam menciptakan sebuah karya seni dikarenakan dunia teknologi yang semakin membantu untuk kegiataan sehari-hari manusia dengan arus budaya teknologi yang begitu cepat untuk dibatas keduanya membuat diri manuasia, semakin mengambang dan merubah cara berfikir dalam keseharian aktivitas.
Dari ke sebelas akdemisi Universitas Ciputra telah menghasilnya 30 karya seni yang menggambarkan bagaimana masyarakat menyikapi laju perkembangan media sosial dan internet di masa sekarang.
Kemudian tema yang digunakan pada Pameran kali ini ialah FloThink In Harmoni yang merupakan penggabungan dari kata float dan think yang memiliki definisi mengambang dan bergerak dalam menghadapi industry 4.0 yang telah tergila-gila dengan segala sesuatu yang cepat.
Pameran FloThink In Harmoni akan diselengkarankan pada 14 Maret – 6 April di Galeri Paviliun House Of Sampoerna yang akan menerjemahkan harmonisasi para pencinta seni yang divisualkan kedalam sebuah karya sebagai gambaran tentang bagaimana kita mengejar,terbang dan melayang dalam laju perkembangan teknologi.
Salah satu karya dalam pameran tersebut berjudul menuju masa depan,melestarikan masa lalu yang dibuat oleh Henry Trisula yang ingin menyampaikan ketertarikannya terhadap pelestarian budaya ditengah kemajuan teknologi.
Henry Trisula selaku dosen basic design Universitas Ciputra mengatakan bahwa lukisan ini terinspirasi dari kecintaannya terhadap cerita dongeng yang sudah banyak ditinggalkan kaum muda sekarang yang saat lebih memilih cerita atau drama dari luar negeri, Maka saya mencoba menghadirkan sebuah karya dengan mengambil karakter dongeng budaya kita agar masyarakat mengetahui kembali tentang karakter dongeng yang ada di Indonesia
Henry melukisnya dengan ukuran 60 cm x 90 cm yang menggambarkan makhluk mitologi Indonesia, diantaranya ialah burung garuda, lutung kasarung, barong, naga basuki, lembu suana dan buto Ijo yang mengelilingi seorang pemuda (yang mewakili anak muda zaman sekarang) dengan baju tradisional yang sedang memegang smartphone di tangan