Balon adalah sebuah kantung fleksibel yang umumnya berisikan gas seperti helium, hidrogen, nitrogen monoksida dan udara, Beberapa jenis balon banyak digunakan sebagai elemen dekorasi yang merupakan sebuah hiasan yang saat ini telah banyak menjadi tren dekorasi dalam berbagai acara dengan menghadirkan beragam warna yang akan memberikan kesan yang ceria dan gembira.
Keunikan balon tersebut menjadi bertambah dengan adanya seni membentuk dan merangkai balon menjadi suatu bentukan baru atau yang lebih dikenal dengan Balloon Art.
Melihat perkembangan dan fenomena tersebut, Ciputra World Surabaya menghadirkan Indonesian Balloon Art Festival (IBAF) terbesar untuk pertama kalinya di Surabaya yang berkerjasama dengan Adalima balloons merk balon latex kualitas dunia produksi anak bangsa dan tim Nicorner yang diselengarakan pada 8-17 Maret di oval atrium Ciputra World Surabaya.
Pada hari pertama Indonesian Balloon Art Festival di buka, Lingga Fransiska selaku General Manager Ciputra World Surabaya bersama Leonard Suharli selaku owner Adalima Balloons dan Januar Hartono selaku owner Nicorner melakukan peletusan balon untuk meresmikan pembukaan Indonesian Balloon Art Festival (IBAF) 2019.
Indonesian Balloon Art Festival (IBAF) 2019 mengangkat tema Enchanted Forest (Hutan Ajaib) yang melibatkan sebanyak kurang lebih 55 orang balloon artist yang berasal dari berbagai kota di Indonesia. Mulai dari Medan, Palembang, Pagar Alam, Jambi, Prabumulih, Lampung, Tangerang, Jakarta, Bandung, Purworejo, Semarang, Solo, Kediri, Jember, Batu, Malang, Surabaya, Mojokerto, Tabanan, Bali, Lombok, Banjarmasin, Balikpapan, Bantaeng, Makasar, Palu, hingga Jayapura yang tergabung dalam komunitas Indoballoonartistclub yang diprakarsai dan dibina oleh Adalima melalui kursussnya sejak 2012.
Leonard selaku owner Adalima balloons mengatakan bahwa tema ini sengaja dipilih supaya para balloon artist dapat lebih mengeksplorasi warna dan membentuk karakter-karakter balon yang baru serta mengeksplor kreatifitas mereka yang dibagi menjadi 4 zona yaitu Fantasy Land, War Zone, Fairy Village dan Dragon Dungeon yang menghabiskan sekitar 180.000 telah memenuhi area seluas 400 meter yang telah diperisiapkan oleh tim sekitar 6 bulan yang lalu.
Ke-empat zona tersebut menampilkan konsep yang berbeda namun terus bersambung seperti Zona Fantasy Land menampilkan terowongan balon yang dihias unicorn dan flying elephant. Sedangkan di zona perang atau (war zone) pengunjung bisa melihat sosok Elf dan Centaur yang menjaga keamanan desa dari Ork yang menyerang kastil tersebut. Untuk zona village menjadi area terbesar di Enchanted Forest sekaligus menjadi highlight di Indonesia Baloon Art Festival 2019. Di zona ini pengunjung bisa berfoto dengan giant character setinggi 8 meter dan pohon raksasa.
Di zona empat yaitu Dragon Dungeon merupakan markas pasukan naga dari Enchanted Forest. Pengunjung bisa mengetahui asal mula naga berbentuk telur hingga naga berkepala tiga. Area ini tidak kalah interaktif dari zona lainnya.
Tiket Indonesian Balloon Art Festival (IBAF) 2019 bisa diperoleh dengan harga Rp 25 ribu pada hari senin dan jumat sedangkan untuk sabtu dan minggu dengan harga 35 ribu.