Alunan merdu nan rancak dari alat musik tradisional khas Negeri Sakura Jepang bergema memenuhi Plaza dr Angka, kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Penampilan grup musik asal Jepang, AUN J Classic Orchestra yang dikemas dalam bentuk konser mini tersebut sebagai bagian dari peringatan atas hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia yang telah berlangsung selama 81 tahun.
AUN J yang kali ini hanya diwakili tiga orang ini memperkenalkan budaya tradisional Jepang melalui alat musik khas mereka. Selain itu, acara yang bertajuk konser klasik orkestra ini, juga diharapkan sebagai sarana memperdalam pemahaman masyarakat Indonesia serta memperkuat hubungan antara kedua negara ini.
AUN J mengkomposisi ulang alat musik tradisional Jepang yang biasanya tidak dimainkan bersama. Alat musik tradisional ini dikolaborasikan menjadi satu unit khusus alat musik yang mengutamakan karakter musiknya sendiri. Karakter musik ini dikolaborasikan dengan bagus, sehingga mudah dimengerti, indah, dan simpel.
Ketiga personel yang hadir adalah Ryohei Inoue sebagai pemain Wadaiko (alat musik perkusi), Kohei Inouei sebagai pemain Shinobue (alat musik tiup) dan Shamisen (alat musik petik), serta Ishigaki Seiyama yang memainkan Shakuhachi (alat musik tiup). Ketiganya sukses membuat raut wajah penonton menjadi gembira dan penuh semangat.AUN J sendiri sebenarnya terdiri dari delapan personel. Namun untuk penampilannya di Surabaya kali ini, AUN J hanya diwakili tiga orang. “Kali ini kami hanya tampil bertiga dulu, untuk melihat respon dari masyarakat Indonesia, terutama Surabaya terhadap penampilan AUN J,” ungkap Ishigaki Seiyama memberi alasan. Bila responnnya sangat bagus, ada kemungkinan ke depan mereka akan kembali ke Indonesia dengan full team.
Kohei dan tim memang sudah teruji memperkenalkan alat musik tradisional Jepang ini dalam bentuk yang menarik. Tim yang berdiri sejak tahun 2008 ini telah berkeliling ke lebih dari lima negara di ASEAN, termasuk Indonesia.
Masaki Tani selaku Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya mengatakan bahwa Mini Konser yang diprakarsai oleh Konsulat Jepang kerja sama dengan ITS, Surabaya Nihon Matsuri, dan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini diharapkan mampu menjadi jembatan yang memperkuat hubungan antar kedua negara dengan pengertian yang lebih kuat.