Kain Perca adalah salah satu bahan yang bisa di pakai untuk membuat aneka kerajinan yang bisa di dapat dengan mudah ditemukan di tukang jahit dan rumah-rumah produksi konveksi yang merupakan sisa-sisa potongan kain-kain yang tidak terpakai lagi hingga mengakibat limbah untuk lingkungan sekitar.
Pada Pagelaran Hanggil Batik Festival 2019 yang digelar mulai tanggal 27 Februari hingga 3 Maret 2019 Di Grand City Convention Hall Surabaya, telah menghadirkan beragam macam aneka produk batik, mulai dari batik solo,jogja,madura dan sebagainya hadir dalam gelaran festival tersebut.
Selain aneka macam produk batik, pihak panita juga telah menyiapkan beragam acara menarik seperti workshop dan fashion show, pada hari ke dua digelar festival tersebut Organisasi Wanita (GOW) Surabaya mengadakan wokshop kreasi kain perca yoyo yang dikuti sekitar 25 orang.
Ariani Widagdo selaku pemateri dalam talkshow tersebut mengajak para peserta untuk mengkreasikan totebag dengan hiasan kerutan yoyo yang terbuat dari kain perca.
Kemudian untuk proses pembuatan hiasaan tersebut Ariani mengajarkan cara pembuatannya mulai dari dasar, Mula-mula kian perca dibentuk sesuai dengan keinginan bisa bentuk bundar dan persegi , lalu kain dilipat dari sisi luar ke dalam kurang lebih dengan ukuran 2 milimeter. Setelah itu, jelujur kain perca tersebut hingga mengeliling bagian yang dilipat, kemudian ditarik benang hingga kainnya berkerut lalu diikat dan yang terakhir tempelkan hiasan yoyo tersebut totebag sebagai hiasan.
Para peserta yang mengikuti talkshow tersebut tampak antusias sekali dalam mengikuti setiap langkah yang diajarkan. Saat workshop berlasung Ariani juga menyampaikan bahwa limba kain merupakan polutan terbesar kedua di dunia sehingga masyarakat harus lebih bijak mengolahnya.