Surabaya Fashion Parade kembali menyapa warga surabaya dengan menyuguhkan tren desain fashion kelas dunia. Dalam perhelatahan yang ke 12 Indonesia Fashion Chamber mengusung tema Fusione yang akan digelar pada tanggal 24-28 April 2019 di Convention Hall dan Atrium Lt. UG Tunjungan Plaza 3.
Tema Fusione diangkat pada gelaran event tahun ini, karena memiliki arti perpaduan dan pembauran yang akan menitik beratkan pada kesatuan unsur yang saling bebaur dan bersama-sama menuju keberhasilan.
Yunita Kosasi sebagai Ketua Surabaya Fashion Parade ini mengatakan bahwa event tahun ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya di masa yang akan datang supaya para generasi milineal saat ini tetap mencintai produk local mereka.
Surabaya Fashion Parade tidak hanya menyuguhkan tentang pagelaran busana saja, namun berbagai kegiatan menarik juga akan disuguhkan seperti lomba cipta batik 2019, lomba Ilustrasi desain, lomba model serta terdapat area fashion exhibition yang dikhususkan untuk para designer menjual koleksinya dan berinteraksi langsung dengan para pencinta fashion.
Dian Apriliana Sebagai Founder Surabaya Fashion Parade juga menambahkan bahwa Surabaya Fashion Parade ini merupakan wadah bagi para pengiat fashion local, pengerajin kain serta para model untuk menujukan karyanya yang tidak selau berkiblat ke Jakarta
Selain itu untuk tema perhari dalam pelaksanan pagelaran Surabaya Fashion Parade akan memiliki berapa tema diantaranya Moeslem and Modest Wear, Etnic , Urban, Cocktail and Evening Gown serta satu tema baru yaitu Mens Fashion.
Sedangkan untuk tampilan warna, desain collateral dan panggung pada gelaran Surabaya Fashion Parade tahun 2019 ini mengacu pada proyeksi trend 2019-2020 yaitu Singularity yang dikeluarkan oleh Bekraf dan Indonesia Trend Forcasting yakni Cortex.
Taruna K. Kusmayadi selaku Advisor Indonesia Fashion Chambers menjelaskan bahwa Cortex ini merupakan paradoks kecerdasan buatan di era revolusi digital, ketika digitalisasi membaur dengan seluruh aspek kehidupan manusia. Kecerdasan buatan dipandang dapat membantu manusia dalam proses riset desain yang berujung pada inovasi.
Namun menurut Yunita Kosasih selaku Ketua Panitia Suarabaya Fashion Parade menjelaskan bahwa untuk para designer tidak diharuskan mengikuti tema panggung yaitu Cortex untuk tahun ini, kami juga telah menyiapkan tema besar yang lain sebagai acuan para desainer yang sesuai dengan proyeksi tren busana Singularity. yaitu Exuberant yang melambangkan kecerian dan optimesme lewat permainan warna. Kemudian Neo Medival yang memunculkan kesan gaya perjuangan futuristic,kuat,tegas namun tampak elegan yang akan melambangkan romantisme abad pertengan yang mencerminkansikap khawatir dimasa depan, yang akan menimbulkan timbulnya benteng pertahanan. Serta Svarga yang akan melihat sisi kemanusian dari kecerdasan buatan sebagai jembatan dari beragam perbedaan tampilan untuk menjadi satu harmoni .
Para designer local,nasional dan macanegara akan ikut berpastipasi dalam Surabaya Fashion Parade 2019 diantaranya ialah Restu Anggraini, Danjyo Hiyoji, Yosafat Dwi Kurniawan, Wilsen Willim,Geraldus Sugeng dan Desainer kenamaan Bangkok yaitu Vorravaj yang telah mengikuti London Fashion Week 2019 juga akan ikut hadir dalam pagelaran event tahun ini.