Surabaya merupakan kota metropolitan yang memiliki pertumbuhan properti yang kian semakin mengalami peningkatan.
Konsultan properti Colliers International menyatakan saat ini pasar perkantoran di Surabaya masing mengunakan Rumah toko (Ruko) untuk kantor mereka yang menyebabkan terjadinya hambatan dalam lemahnya tingkat serapan di gedung perkantoran.
Colliers International, perusahaan layanan real estate komersial merilis laporan penelitian yang berfokus pada bagian sektor perkantoran, hotel, appartement dan mall di area Surabaya pada rangkaian di masa mendatang.
Dalam penilitian yang dilakukan Di Surabaya untuk perkantoran masih mendominasi dalam pemakaian rumah toko (ruko) sebagai tempat mereka bekerja, pemakian ruko akan cenderung melemahkan keadaan dari perusahaan sehingga menyebabkan beberapa perusahaan menahan diri untuk melakukan ekspansi usaha termasuk ke Surabaya.
Karena untuk beberapa perusahaan besar yang didukung dengan kondisi keuangan yang mapan, lebih memilih membangun gedung kantor mereka sendiri.
Sedangkan untuk pemilik Ruko diharapkan lebih aktif memasarkan gedung kantor mereka, terutama ke penyewa asal luar kota yang berencana mengembangkan usaha ke Surabaya, serta memberikan potongan harga sewa yang bersaing apalagi dengan adanya pasok besar dalam tiga tahun ke depan.
Sedangkan untuk pasokan apartemen di tahun 2018 ialah sebesar 4,379 unit, hal ini 48% lebih tinggi dibandingkan tahun 2017, Persaingan yang ketat dengan hotel ditambah dengan dibukanya apartemen service baru ini menyebabkan tingkat keterisian apartemen sewa menurunan drastis, sebesar 11.8% dibanding tahun 2017.
Untuk pasok hotel di Surabaya pada tahun 2018 terdapat 699 kamar baru untuk lima hotel baru dengan harga hotel yang mengalami penurunan setiap tahunnya sedangkan pasokan semakin bertambah, Ferry Salanto selaku Senior Associate Direktor Research Servis Colliers Internasional Indonesia Memperkirakan permintaan tidak akan berubah sampai akhir 2019, karena adanya potensi kenaikan suku bunga, pemilu serta kemungkinan pelemahan rupiah akibat ketidakpastian global.
Sedangkan untuk pasar pusat perbelanjaan (Mall ) masih menjadi destinasi untuk orang-orang di Surabaya dalam memenui gaya hidup yang menjadi alasan orang datang ke mal, seperti makan, minum, belanja dan hiburan (rekreasi).
Kaum millennial masih akan jadi segmen pasar potensial dari setiap mall dengan menghadirkan berapa outlet sesuai dengan gaya hidup millennial yang akan lebih disukai.
Dari sisi penyewa, selain menambah komposisi penyewa F&B, produk busana dan bioskop masih menjadi penyewa yang dapat menarik banyak pengunjung untuk hadir ke mall