
Kota Surabaya yang kini telah memasuki musim penghujan yang akan menyebabkan kulit wajah mengalami dehidrasi pada lapisan kulit yang membuat tampilan wajah menjadi kering dan kusam dikarenakan kondisi cuaca hujan dengan tingkatan yang cukup tinggi.
The Saem brand kosmetik asal Korea Selatan resmi membuka gerai ke-18 di The Central Gunawangsa Tidar Surabaya, Dalam grand opening The seam juga menyapa para pengemar boy band seventeen asal Korea yang menjadi brand ambassador dari the seam dengan memberikan voucher 50 serta poster yang dibagikan untuk 100 orang pertama.

Iswandy Lim, Direktur The Saem Indonesia mengatakan dibuka toko ke 18 kami yang terletak the central gunawangsa ini merupakan sebuah dukungan agar mendorong tenant lain untuk membuka toko disini, mungkin sekarang memang masih sepi tapi untuk kedepan the central gunawangsa bisa menjadi mall terbesar satu satunya diarea ini.
Produk The Saem yang hadir dalam berbagai variant product dengan pilihan beragam jenis menjadikan wanita yang berkunjung keep the saem kebinggungan, salah satu products favorite ialah the seam jeju fresh aloe yang biasanya hadir sebagai moisturiser kulit dengan kemasan bulat , kini hadir dalam berbagai macam perawatan yaitu face foam, cream wajah, bedak dan lain sebagainya yang akan membuat kulit wajah tidak kusam serta tidak akan mengalami dehidrasi pada lapisan kulit.

Meski banyak kompetitor di Surabaya yang juga ikut hadir dari Negera yang sama , Iswandy yakin The saem akan tetap menjadi pilihan produk unggulan yang dicari para customer karena tim riset dan pengembangan the saem juga mencari bahan-bahan tidak hanya dari Korea Selatan, tetapi juga Selandia Baru, Prancis, Belgia, Siberia, Laut Tahiti, Amerika Serikat, dan Islandia sehingga produk the saem memiliki kualitas yang bisa digunakan semua jenis kulit dalam keadaan cuaca apapun.
Selain itu yang menjadi keunggulan The Saem selain bahan, ternyata setiap kemasannya telah ramah lingkungan hingga bisa didaur ulang seperti Botol, kardus, tube, sampai labelnya yang seluruhnya 99% global eco sehingga tidak akan menambah limbah.