
Sembilan galeri tersebut adalah tiga galeri Surabaya, yaitu Shao Gallery, Hadi Gallery, dan Galeri Unesa (Universitas Negeri Surabaya). Juga ada tiga galeri Tiongkok, yaitu Soca Gallery Fujian, Yongqing Gallery Beijing, dan Indonesian China Cross Culture.
SAC sendiri merupakan tempat para seniman dan masyarakat bertemu untuk membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan seni “SAC ini sebagai wadah bagi para seniman baik dari yang muda hingga tua, untuk memperkenalkan karya mereka pada masyarakat,” ujar Irawan ketika press conference, Jumat 13 Juli 2018. Dengan
sistem permanent art fair maka SAC bersama seniman dan karyanya bisa lebih dijangkau masyarakat sewaktu-waktu dan dalam waktu yang tak terbatas. SAC menjadi berbeda lantaran baru pertama kalinya beberapa galeri di Surabaya bergabung dalam satu area. Istimewanya, galeri ini tidak hanya galeri Surabaya atau nasional namun juga dari internasional serta berharap, adanya SAC ini membuat semua para seniman khususnya di Surabaya lebih bersemangat lagi dalam berkarya. “Ya semoga saja ini menjadi semangat para seniman untuk terua berkarya. Selain itu SAC ini turut memamerkan karya dari delapan galeri yang ada di beberapa kota di Indonesia Misalnya saja dari Surabaya ada Shao Gallery, Hadi Gallery, Galeri Unesa, sementara dari luar kota ada Lawangwangi Creative Space dari Bandung dan Equator Art Projects by Langgeng Art Foundation. Dari luar negeri ada Soca Gallery Fujian, Yongqing Gallery Beijing, Indonesia China Cross Culture.

ADVERTISEMENT